BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Perkembangan ilmupengetahuan dan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dimasa
sekarang berkembang sangatlah pesat. Hal ini sudah pasti dapat berpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung pada berbagai aspek. Diantaranya pada
aspek pendidikan, Saat
ini dunia pendidikan proses pelaksanaannya diharapkan bahkan dituntut harus
mampu mengungkap, menggali danmengembangkan potensi yang ada pada manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan
untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan
penyimpangan pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk membantu proses
bekerja dan aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat benda kecil atau mikroorganisme yang tidak
bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu alat bantu yang untuk mempermudah dalam
mengindentifikasi hal tersebut dan membantu
proses pengerjaan manusia yang berhubungan dengan benda-benda kecil atau
mikroorganisme.
1.2. Rumusan
Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, maka ditulis rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah penemuan lup?
2. Apa saja bagian –bagian lup?
3. Bagaimana cara kerja lup?
4. Apa fungsi lup?
5. Bagaimana pembentukan dan sifat bayangan
pada lup?
1.2.Tujuan
penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah
penemuan lup
2. Mahasiswa dapat menentukan bagian-bagian
lup
3. Mahasiswa dapat menetahui cara kerja lup
4. Mahasiswa mampu mengetahi fungsi lup
5. Mahasiswa dapat mengetahui pembentukan
dan sifat bayangan pada lup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah penemuan lup
Lup atau kaca pembesar
adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan
lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau
jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus
lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan
diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn
Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir
(Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan
nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains,
falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains
barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop. Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama
Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965
Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi
pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat
dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz
dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan
perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah
ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa
kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin
buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar (Anonim, 2009).
2.2. Bagian –bagian lup
Menurut Dampo (2015), lup terdiri atas
beberapa bagian, diantaranya :
a. Tangkai Lup
a. Tangkai Lup
Tangkai
digunakan pengamat untuk memegang Lup, pada proses penggunaannya, tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
pengangan lensa.
b. Skrup penghubung
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala lup lensa cembung.
c. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran yang digunakan sebagai bingkai lensa cembung pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang lensa, akan tetapi bingkai kepala lup berupa lingkaran penuh.
d. Lensa Cembung Lup
Lensa cembung berfungsi memperbesar benda berukuran kecil agar tampak lebih besar.
b. Skrup penghubung
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala lup lensa cembung.
c. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran yang digunakan sebagai bingkai lensa cembung pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang lensa, akan tetapi bingkai kepala lup berupa lingkaran penuh.
d. Lensa Cembung Lup
Lensa cembung berfungsi memperbesar benda berukuran kecil agar tampak lebih besar.
2.3. Cara kerja
lup
Alat
optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Kaca pembesar
terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung keluar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok kedalam untuk mengumpul
disebuah titik fokus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik
fokus , kira –kira 12cm. Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda
pada jarak yang lebih pendek daripada jarak focus(ruang 1), benda itu tanpak
teagak dan diperbesar.bayangan semacam itu disebut bayangan maya (Roudoutul,
2012).
Pada
jarak yang sama (ruang 2) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang 3)
lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalikdan disebut bayang nyata. Dalam
penggunaan lup seoarng harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang
satu antara lensa dan fokus lensa)
sehigga menghasilakan bayangan yang diperbesar dan maya. Pembesaran yang
dihasilkan oleh lup adalah pembesaran anguler atau pembesaran sudut.
Lup
adalah lensa cembung yang digumakan untuk melihat benda – benda kecil agar
tampak lebih besar dan jelas. Pada penggunaannya lup diletakan didepan mata dan
benda yang akan diamati diletakan diantara lensa dan titik fokusnya.
Penggunaan
lup ada dua cara, yaitu:
1.
Mata berakimodasi maksimum
Pada
saat mata berakomodasinmaksimum, mata akan sangat cembung sekali. Maka
perbesaran lupakan dinyatakan dengan persamaan:
M=25/f+1
Pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan mata cepat lelah tetapi keuntungannya
menghasilkan perbesaran maksimum.
Ketika melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan diamati diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa cembung:
1/s = 1/f - 1/s'
Ketika melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan diamati diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa cembung:
1/s = 1/f - 1/s'
Lup merupakan lensa cembung sehingga
jarak fokus bertanda positif. Bayangan maya sehingga s’ bertanda negatif. titik
dekat mata 25 cm
2.
Mata tak berakomodasi
Pada
saat mata tak berakomodasi, mata akan sangat cekung sekal. Maka pembesaran
lupakan dinyatakan dengan persamaan :
M=25/f
Mata tak berakomodasi ketika melihat
benda otot siliar dalam keadaan rileks. Pengamatan dengan mata tidak
berakomodai menguntungkan karena mata tidak cepat lelah tetapi perbesaran
kurang maksimum. Ketika melakukuan pengamatan dengan mata tak berakomodasi
benda yang akan diamati harus diletakkan tepat di titik fokus.
2.4.
Fngsi lup
Lup berfungsi untuk mengamati
benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak
dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung
atau lensa positif (Wulan, 2014).
2.5. Pembentukan dan Sifat Bayangan
pada lup
Menurut sugiyono vani (2010),
menyatakan bahwa ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata
berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
Pembentukan Bayangan Pada Mata Berakomodasi
Maksimum
|
Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25/s. Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Perbesaran Bayangan (M) :
Untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda
negative (-) menunjukan bayangan di depan lensa sehingga diperoleh :
Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak,
dan diperbesar Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga
(s’ = ∞ ) sehingga perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak
berakomodasi adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lup atau kaca
pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat
dengan lensanya. Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca
pembesar. Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi
luarnya melengkung keluar. Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok
kedalam untuk mengumpul disebuah titik fokus pada kedua sisi lensa.
3.2.
Saran
Salah satu saran yang dapat penulis
berikan yaitu agar kita dapat menggunakan lup dengan baik, karena banyak manfaat
yang akan kita
dapatkan jika kita menggunakannya dengan baik. saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar